watch sexy videos at nza-vids!
HomeTante Bugil

 

Cerita Seks Pelampiasan Nafsu Mas Dani

Cerita Seks Pelampiasan Nafsu Mas Dani
Tempat berbagi Cerita & Foto Sex, Dewasa, ABG, HOT, Tips Bercinta : Cerita Seks Pelampiasan Nafsu Mas Dani. Pekerjaanku sebagai pembantu rumah tangga di Jakarta dan merangkap sebagai baby sister, perkenalkan namaku Fira aku dari desa Wirosari untuk mengubah nasib aku merantau di ibu kota, aku di Jakarta mempunyai majikan yang mana baru mempunyai anak yang masih bayi, Adek dari nyonya majikan tinggal bersama kami, nama Ardani. Cerita Seks Pelampiasan Nafsu Mas Dani Cerita Seks Pelampiasan Nafsu Mas Dani Aku biasanya memanggil dia Dani, dia baru lulus kuliah dan sedang mencari pekerjaan, saat itu majikanku dengan bayinya sedang liburan si Malaysia, pastinya aku tidak diajak lawong aku juga pembantu rumah tangga hehe,,aku ditugaskan untuk menjaga rumah. Saat senja tiba Mas Dani yang baru pulang dengan motornya, dia menyapaku halo Fira sendirian nih” aku jawab iya nih. Mas Dani sungguh baik kepadaku sopan dan ramah. Kami dirumah hanya berdua kadang kalau pulang dari kerja Mas Dani membawakan jajan ya gorengan,kue bandung setiap harinya berbeda beda. "Mbak Fira, ini untuk mbak..." kata Mas Dani sambil tersenyum manis. "Terima kasih Mas..., kok tiap hari dibawain oleh-oleh?", aku tersipu malu.. "Kasihan sama mbak, pagi sampai sore kan sendirian di rumah.", Mas Dani meraih handuknya dan pergi mandi. Ketika sudah jam 7 malam selesai makan, kami berdua duduk di ruang keluarga sambil nonton sinetron di TV. Jam 10 malam, Mas Dani masuk kamarnya dan tidur. Ini telah berlangsung 2 hari.... Aku semakin tertarik atau mungkin sudah "jatuh cinta" kepada kebaikan dan kelembutan Mas Dani. Di malam ketiga, Mas Dani mulai menunjukkan kasih sayangnya kepadaku. Dia duduk dekat di sampingku, hatiku berdebar kencang, dia memegang tanganku dengan lembut. "Mbak Fira, aku jatuh cinta sama kamu, kamu begitu cantik, halus dan sopan kepadaku." Wajahku merah padam, aku tertunduk malu. "Mas Dani, saya nggak berani menerima cinta Mas, saya perempuan desa..." Dia duduk semakin rapat denganku, diraihnya daguku, dipeluknya aku dan diciumnya bibirku. Aku tak bisa menolak pelukan dan ciumannya yang mesra. Cuma berlangsung sebentar, mungkin 3 menit.... Tapi telah membuatku mabuk kepayang. "Terima kasih ya mbak..., telah menyambut ciuman kasih sayangku", bisiknya lembut... Aku tersipu-sipu... tak kuasa mengucapkan sepatah katapun. Cuma anggukan yang sangat kikuk... "Fira takut?" tanyanya lagi. "Ya Mas, mana mungkin Fira bisa membalas cinta Mas yang begitu anggun?" "Jangan bilang begitu, kita kan sama-sama manusia, tidak ada kasta-kastaan... masa' nggak boleh saling jatuh cinta?" "Mas, Fira mau tidur dulu...", aku segera bangkit dan beranjak ke kamarku, Mas Dani ikut berdiri dan menggandeng tanganku, ikut aku masuk ke kamarku. Di depan pintu kamarku, ia mendekapku lagi dan mencium bibirku. Kali ini lebih "panas" dari yang pertama, lumatannya seperti hendak menelan seluruh mulutku, lidahnya dimainkannya di bawah langit-langit mulutku, membuat darah mudaku mendesir ke seluruh ujung-ujung sarafku. Dia merangkulkan tangan kirinya di leherku, dan aku merangkulkan kedua tanganku di pinggangnya. Kali ini bibirnya mulai lepas dari bibirku dan menjelajahi leherku dan belakang telingaku, sehingga membuatku semakin "lupa daratan". Aku mulai mendesah manja. Dia tetap sopan dan tidak meraba-raba ke bagian tubuhku yang lebih sensitif... "Fira, aku cinta sama kamu," bisiknya di daun telingaku.... "Mas Dani, Fira juga sayang sama Mas.... "Dia mulai menggiringku ke pinggir tempat tidurku, dan aku mulai pasrah saja... sambil tangannya meraih skaklar lampu kamarku untuk memadamkannya. Dalam keadaan gelap, aku semakin tidak kuasa menahan diri... ingin rasanya aku serahkan jiwa ragaku kepada Mas Dani malam ini, sebagai bukti kecintaanku padanya... Nafasku makin memburu, desahanku semakin menjadi-jadi. Ini sudah berlangsung hampir setengah jam. Celana dalamku mulai terasa agak basah, seluruh rangsangan sudah mulai memuncak di sekujur tubuhku. Mas Dani mulai menyentuh buah dadaku yang masih terbungkus beha.. sentuhannya begitu lembut, tapi membuatku seperti melayang-layang. Dia terus melumat bibirku dengan lemah lembut.... Kini ia mulai meremas buah dadaku yang kiri dari luar dasterku, hatiku makin berdebar-debar keras, darahku makin mendesir... "Mas, pelan-pelaaaann... "aku mulai mendesah lemah... Tangan kanannya mulai menggerayangi punggungku dari bawah pakaianku, dia seperti mencari kaitan beha-ku, dan benar... dia sudah mendapatkannya dan melepas kaitannya. Segera tangannya membuka retsliting belakang dasterku sampai ke bawah dan mulai melepas dasterku. Aku hanya memakai celana dalam sekarang, diremasnya kedua buah dadaku yang kanan dengan irama teratur dan mengkilik buah dadaku yang kiri dengan jempol dan telunjuknya.. "Maaaassss, Fira nggak tahaaaan.. "Dilepasnya kilikannya dan kini dia memelukku erat sambil tangannya membelai rambutku yang panjang terurai.. Menenangkan jiwaku yang bergejolak bagai deburan ombak. "Mas Dani sayang Fira, Fira sayang Mas Dani nggak?", dibisikkannya kata-kata indah di telingaku... Aku mengangguk spontan. Hatiku benar-benar terpaut kepada Mas Dani, dalam sepanjang hidupku, aku belum pernah merasakan kasih sayang yang begitu lemah lembut dari seorang laki-laki. Mas Dani mulai membuka seluruh pakaiannya, dan kini ia dalam keadaaan telanjang bulat, tapi aku tak berani melihat kemaluannya, aku merasa sangat malu. Sekarang ia tengkurap di atas tubuhku, kurasakan tonjolan kemaluannya yang menempel di luar celana dalamku begitu besar dan betapa kerasnya. "Fira mau pegang 'burung' Mas Dani?" tanyanya. "Malu, ah Mas.... Fira belum pernah..." Tanpa bertanya lagi, ia membimbing tanganku dan membawanya pada kemaluannya, dimintanya aku menggenggam kemaluannya tanpa aku berani melihatnya. Astaga! Besarnya dan panjangnyaaaa, mungkin ada 17 cm.... Ia mulai menurunkan celana dalamku dan ditanggalkannya, sekarang kami sama- sama telanjang bulat.. Mas Dani kembali mengulum puting buah dadaku, puas di kiri pindah ke kanan, kiri lagi, pindah kanan lagi, sambil jari-jari tangannya menyentuh lubang kemaluanku yang sudah mulai becek... Aduuuh, nikmat sekali rasanya. Kepala Mas Dani kini mulai pindah ke bawah, menciumi pusarku, dan terus turun ke bawah, tepat di depan kemaluanku, kepalanya berhenti, kini lidahnya dijulurkannya, dan mulai menjilati kemaluanku, mulai dari bibir kemaluanku, terus makin ke dalam. Sampai kini di ujung itilku, disapu-sapukannya ujung lidahnya ke ujung itilku.... "Aaaaaaahhhh...", aku meronta kenikmatan..... Halus nian kilikannya pada itilku, tapi stabil dan terus-menerus. Aku mulai menggelinjang. Kuangkat pinggulku, tak kuat menahan geliiii dan rangsangannya yang sangat kuat..... "Aaaaaaahhh......" desahanku semakin keras, "aduuuh Mas, Fira rasanya pengen kenciiiiing", dia tidak menjawab dan terus melakuan sapuan yang semakin mantap pada itilku. Saking tak tahannya, aku lepaskan air kemaluanku, tapi sangat berbeda dengan kencing, karena ini menimbulkan kenikmatan pada sekujur tubuhku, kukejangkan seluruh tubuhku, dan segera mas Dani memeluk tubuhku lagi..... "Enak, sayang?", tanyanya... Aku tak sanggup menggambarkan rasa nikmat yang sangat dahsyat itu.... "Enaaaaak Maaaaassss....", itu saja komentarku. Sekarang Mas Dani mulai mengangkangkan kedua kakiku dengan kakinya, dan perlahan-lahan dituntunnya kemaluannya yang masih keras mendekati pintu lubang kemaluanku.... Aku makin pasrah saja, karena aku masih merasakan kenikmatan yang memuncak tadi. Kepala kemaluannya mulai sedikit memasuki kemaluanku, aku berpikir sejenak, apa bisa masuk? Apa cukup lubang sekecil kemaluanku dimasuki batang kemaluannya yang begitu panjang dan besar? "Mas Dani akan masukkan pelan-pelan, supaya Fira tidak kesakitan... Kalau agak sakit, Fira bilang ya.. Mas akan sabar memasukkannya sedikit-sedikit. Kenikmatannya bisa 10 kali lipat dari kenikmatan yang baru saja Fira rasakan tadi...", demikian janji Mas Dani... "Kita pindah ke kamarku aja ya Fira sayang? Di sana sejuk ada AC-nya. Fira mau kan?" tanya mas Dani kekasihku. Segera diangkatnya aku dengan kedua tangannya dan dibawanya masuk ke kamarnya yang sejuk ber-AC, bibirku tetap dikulumnya dengan kuat. Direbahkannya aku di tempat tidurnya, dirangsangnya aku lagi melalui ciuman pada bibir, leher, belakang telinga, puting buahdada kiri dan kanan... Kemaluanku sudah mulai basah lagi. Dikangkangkannya sekali lagi kedua kakiku, dan tanpa ragu-ragu ia mulai memasukkan batang kemaluannya sedikit demi sedikit ke lubang kemaluanku.... Aku siap menerima persetubuhan ini dengan penuh cinta kepadanya. Makin dalam dan makin dalam, makin hangat dan makin hangat, makin dalam dan makin dalam lagi, sangat hati-hati dan perlahan-lahan.... sampai semua batang kemaluannya kandas ke dalam lubang kemaluanku. Ia mengambil bantal dan mengganjalkannya pada bokongku, terasa tusukan batang kemaluannya masuk lebih dalam lagi.. "Gimama Fira sayang? Sakit?" tanyanya lembut penuh kasih sayang.. "Enak Massss", jawabku manja.... Kini ia mulai memaju-mundurkan kemaluannya, aduuuh... gesekannya menimbulkan rangsangan yang sangat dahsyat pada dinding dalam lubang kemaluanku... ada rasa geli, ada rasa nyeri, ada rasa nikmat, ada rasa yang sangat memabukkanku. Semakin lama, kecepatannya semakin bertambah, semakin cepat semakin menimbulkan rangsangan nikmat... aku sudah mulai hampir mencapai puncak lagi... Makin lama makin nikmat, makan lama makin enaaaaakkkkk.... "Maaaaasssss, ennaaaaaaakkkkkk.... Fira mau keluar lagi...." "Sebentar lagi ya sayang... Mas juga sudah hampir sampai. "Nafasku semakin tak keruan, Mas Dani semakin mempercepat keluar masuk kemaluannya pada lubang kenikmatanku... "Massss, Fira keluar lagiiiiii....." kali ini benar-benar 10 kali lebih nikmat dari sebelumnya. Mas Dani memasukkan kemaluannya lebih dalam, dan terasa ada semburan keras di dalam lubang kemaluanku.... crooot, croooot, croooot.... dan "Aaaaah, aaaahhh, aaaaahhhhh", segera mas Dani ambruk di atas tubuhku... Ia belum juga mencabut batang kemaluannya dari lubangku... Perlahan-lahan nafas kami berdua mulai berangsur-angsur teratur. Mas Dani kembali memelukku, membelai lembut rambutku, menciumi bibir, kening dan kedua pipiku.. "Puas, sayang?" tanyanya sopan dan lembut... Aku mengangguk manja... Kini ia mulai mencabut batang kemaluannya. Malam itu, aku tertidur di kamar Mas Dani, Mas Dani menyelimutiku dengan penuh kasih sayang, memeluk tubuhku dan ia tertidur pula. Kami berdua tidur lelap tanpa berbusana ________________________________________________________________________ cerita dewasa, kumpulan cerita sex, blowjob, handjob, cerita sex dewasa, cerita seks dewasa, tante girang, daun muda, pemerkosaan, cerita seks artis,cerita sex artis, cerita porno artis,cerita hot artis, cerita sex, cerita kenikmatan,cerita bokep, cerita ngentot,cerita hot, bacaan seks, cerita, Kumpulan Cerita Seks, onani dan Masturbasi, cerita seks tante,blog cerita seks, seks,sedarah seks, cerita 17 tahun,cerita bokep
Back to posts
This post has no comments - be the first one!

UNDER MAINTENANCE